Rabu, 11 September 2013

Sepasang Sepatu Sendiri Dalam Hujan: Maulana Achmad, Inez Dikara, Dedy T. Riyadi



Judul                           : Sepasang Sepatu Sendiri Dalam Hujan
Penulis                        : Maulana Achmad, Inez Dikara, Dedy T. Riyadi
Kategori                     : Puisi
Penerbit/Tahun        : Arang Book
Harga                          : 22.000


Puisi, sebagai pengucapan yang bermula dari ekspresi, personal, sanggup membedakan antara satu dengan lain penyair. Namun di antara yang berbeda, kadang muncul nuansa yang mempertemukan ketiga penyair Dedy Tri Riyadi, Pakcik Ahmad, dan Inez Dikara dalam kontemplasi yang memadukan unsur peristiwa dan kegelisahan dalam diri. Di sini, Tuhan tidak dibicarakan secara eksplisit, namun lebih pada hubungan sang penyair dengan sosok ibu, benda yang “hidup”, dan kemanusiaan secara universal. Dalam proses pembelajaran menangani gagasan yang diolah menjadi puisi, terasa berharga ketika masing-masing berusaha jujur untuk menemukan bentuk: sesederhana apa pun. (Kurnia Effendi, cerpenis-penyair)
 

Cucu Tukang Perang: Soeprijadi Tomodihardjo


Judul                                     : Cucuku Tukang Perang
Penulis                                 : Soeprijadi Tomodihardjo
Kategori                               : Cerpen
Penerbit/Tahun                  : AKAR
Harga                                   : 27.000

Soeprijadi Tomodihardjo merupakan pengarang eksil Indonesia yang cukup menarik. Ia yang sampai hari ini menetap di Paran, Jerman, bukan hanya pengarang yang produktif, baik sebelum maupun sesudah eksil, tetapi juga karya-karyanya memperlihatkan semacam perkembangan: meluasnya cakrawala si pengarang sehingga ia mampu menghasilkan karya-karya yang bervariasi. Karya-karyanya tidak melulu bisa dikategorikan sebagai “kendaraan ideologis” belaka—hal yang sangat jamak bagi pengarang Kiri semasanya, tetapi telah menjelma karya sastra itu sendiri, sastra sebagai pertaruhan pertama dan terakhir seorang pengarang. Itulah yang ia buktikan dalam buku ini.

Cucuku Tukang Perang berisi 14 cerpen dalam dua bagian. Bagian pertama memuat kisah-kisah yang mengambil latar luar negeri. Bagian kedua memuat cerita-cerita yang berlatar Indonesia sebagai tanah asal si eksil. Pembagian ini sebenarnya bukan harga mati. Sebab di antara keduanya ada semacam jembatan dengan dua arah jalan. Yaitu adanya cerpen yang melukiskan eksil gelombang kedua dan kembalinya si eksil ke Indonesia. Dengan begitu, sebenarnya, cerpen-cerpen Soeprijadi bergerak bolak-balik antara tempat tinggal hari ini dengan kampung halaman, antara dunia pertama dan dunia ketiga, antara kenyataan hari ini dengan kenangan masa silam, antara rasionalisme dan takhayul.


Peran adalah titimangsa, ekspresi sendu yang harus ditelan dengan senyum rindu pada tanah airnya. Soeprijadi Tomodihardjo, berbeda dengan seniman-seniman eksil lain, selalu tersenyum menyikapi nasibnya sebagai sastrawan yang terbuang. Bukan berarti karya-karyanya tak perlu dibaca.

Emas Sebesar Kuda: Ode Barta Ananda



Judul                           : Emas Sebesar Kuda
Penulis                        : Ode Barta Ananda
Kategori                     : Cerpen
Penerbit/Tahun        : AKAR
Harga                          : 28.000


Ode Barta Ananda adalah sastrawan produktif yang mewariskan karya-karyanya, terutama cerpen, berbentuk parodi yang tajam, karikatural, unik, nakal (dan terkadang simbolik) terhadap berbagai hal. Mulai dari masyarakat dan kebudayaan lokal (Minangkabau) dengan pelakon orang-orang kecil yang tragik, hingga situasi Indonesia mutakhir dengan tingkah-laku para elit yang jadi sasaran empuk olok-olok dan ketajaman pena-imajinasi Ode. Kemampuan mendongeng dan pengamatan sosialnya yang pekat (Ode adalah juga seorang jurnalis), dipadukan secara sublim, sehingga melahirkan rangkaian cerita dalam pakem “dongeng modern” yang menggelitik dan mengejutkan! Buku ini menghimpun 15 cerpen terpilih Ode Barta Ananda yang membuktikan kegigihan dan ketangguhan pengarangnya. AKAR Indonesia merasa bangga dapat mendokumentasikan karya sastra penting yang munkin tercecer ini. (Redaksi Seri Penerbitan Sastra/Cerpen Lembaga Kajian Budaya AKAR Indonesia)