Penulis: Iman Budhi Santosa
Penerbit: Jendela
Cetakan I: 2003
Kategori: Cerpen
Kondisi: Baru
Harga: 25.000
Ketika orang sampai pada posisi
ambang di mana segala nilai beterbangan (mengambang dan bertabrakan), sering
kali menstimulir sikap perbuatan yang dilandasi pemikiran yang “jungkir balik”.
Ketika posisi kita menjungkir melihat orang berdiri tegak (dengan kepala di
atas), agaknya bisa saja kita berpikir bahwa yang tegak itulah yang menjungkir.
Namun jika kita berani jujur dalam suasana jungkir balik itu tetap akan tampak
semacam kalimantang yang memantulkan realitas tak terbantah: sebuah
dunia bayang-bayang. –Iman Budhi Santosa.
Potret Iman Budhi Santosa sebagai
pendukung/pembela, penjaga dan pengawal tradisi atau mainstream konvensi
tampak dalam antologi yang didominasi cerpen-cerpen bercorak realis ini.
Membaca cerpen-cerpen realis karya Iman kita seperti bersanding dengan seorang
pencerita yang fasih menceritakan berbagai fenomena kehidupan. Sang pencerita
itu sadar betul bahwa ia tidak akan menyiksa pembacanya dengan perumitan kisah
yang gelap. Baginya tidak berlaku semboyan: “semakin karya seni susah dipahami
maka mutu karya itu semakin tinggi”. Semboyan keblinger semacam itu
hanya dimiliki penulis puber yang bersembunyi di balik kegelapan agar tidak
dicap gagal. –Indra Tranggono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar